Kamis, Agustus 27, 2009

Benarkah Rani Menjebak Antasari di Kamar 803

Rani Juliani sempat marah lantaran Antasari menyangkal adegan saat merayunya.  



Kamis, 27 Agustus 2009, 08:25 WIB
Pipiet Tri Noorastuti, Sandy Adam Mahaputra
 

VIVAnews - Detail pertemuan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi non-aktif Antasari Azhar dan Rani Juliani di kamar 803 Hotel Gran Mahakam, Blok M, Jakarta Selatan, pada Mei 2008 lalu masih misteri.

Antasari membantah sejumlah kesaksian Rani dalam rekonstruksi yang digelar Kepolisian Daerah Metro Jaya pada 7 Agustus lalu. Sedangkan Rani bersikeras seluruh kesaksiannya tak direkayasa.

Seorang sumber di Polda Metro Jaya kepada wartawan mengatakan, Rani Juliani sempat marah lantaran Antasari menyangkal adegan saat merayunya. "Bapak (Antasari) ini gimana sih, kita lakukan ini, tapi kok dibilang tidak," kata sumber tersebut mengutip kalimat Rani saat rekonstruksi di kamar 803 Hotel Gran Mahakam.
Namun, kuasa hukum Antasari, Arie Yusuf Amir, membantahnya. "Tidak ada marah-marah. Sejak awal Rani dibimbing penyidik. Dia hanya diam saja waktu rekonstruksi. Saya  hadir  saat rekontruksi itu dilakukan," ujar Arie.

Muncul dugaan keberadaan Antasari di dalam kamar tersebut atas jebakan Rani dan Direktur Putra Rajawali Banjaran, Nasrudin Zulkarnaen. Rani adalah istri ketiga Nasrudin yang tewas tertembak pada 14 Maret 2009.

Sebab, selama keduanya berada di dalam kamar, Rani sengaja menyalakan telepon genggamnya yang terhubung dengan Nasrudin. Dengan demikian, Nasrudin yang juga berada di lingkungan hotel itu dapat mendengar semua yang dibicarakan dan dilakukan Rani bersama Antasari di dalam kamar.

Setelah Rani mematikan telepon genggamnya, Nazrudin langsung menuju kamar tersebut dengan tujuan menangkap basah keduanya. "Nasrudin dan Rani diduga sengaja melakukan itu, untuk menjebak Antasari dan menjadikannya senjata untuk memeras dan meneror," kata sumber itu.

Direktur Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Komisaris Besar M Iriawan, tak membenarkan pernyataan sumber itu. Namun, ia enggan menjelaskan secara detail. "Kita lihat saja di persidangan nanti. Semuanya akan terungkap," ujarnya, Rabu, 26 Agustus 2009.


• Sumber: VIVAnews

0 komentar:

Menurut anda, haruskah pemerintah menaikkan harga BBM?

 
© free template by uniQue menu with : CSSplay photo header : pdphoto