Kamis, 27/08/2009 12:06 WIB
Muhammad Nur Hayid - detikNews
"Dengan penempatan Pak JK sebagai ketua dewan kehormatan, ini win-win solution. Karena semua senior dapat tertampung dengan baik dan sesuai dengan kapasitasnya," kata sumber detikcom di DPP Golkar, Kamis (27/8/2009).
Menurut sumber itu, penempatan para senior Golkar di pos-pos strategis itu sebagai upaya untuk menyatukan berbagai faksi yang diyakini selama ini menjadi penyebab terpuruknya partai warisan Soeharto ini. Selain itu, akomodasi para pihak yang selama ini terlihat berbeda juga akan menjadi awal yang baik untuk membangun partai dalam menghadapi pemilu 2014.
"Selama ini, banyaknya faksi partai selalu menjadi alasan dari jatuhnya sura Golkar dalam setiap pemilu. Dengan mengakomodasi semua tokoh ini, partai dapat konsolidasi maksimnal menghadapi pemilu 2014," paparnya.
Dengan komposisi ini, kubu Triple A jika terpilih dalam Munas di Riau akan menjadikan Ical sebagai ketua umum, Akbar Tandjung sebagai ketua dewan penasihat partai, Agung Laksono sebagai sekjen partai dan Jusuf Kalla (JK) sebagai ketua dewan kehormatan partai.
"Kalau komposisi ini jadi, elok bener mas. Karena unsur dari representasi nusantara terwakili di sini. Ketua umum dan ketua dewan penasihat dari Sumatera, sekjen dari Jawa, dan Ketua dewan kehormatan partai dari Sulawesi," paparnya.
Ketua DPP Golkar Firman Subagyo saat dikonfirmasi detikcom soal isu ini hanya mengiyakan. Dia tidak mau menjelaskan lebih lanjut karena merasa bukan dari kewenangannya.
"Ya, saya dengar itu. Saya kira bagus kan untuk kemajuan partai ke depan," jawab Firman singkat.
(yid/iy)
0 komentar:
Posting Komentar