Kamis, Agustus 27, 2009

DKI Harus Optimalkan Balai Latihan Kerja

Jumlah pengangguran terus mengalami peningkatan sekitar 67 ribu orang.  

Senin, 18 Mei 2009, 14:12 WIB
Eko Priliawito, Lutfi Dwi Puji Astuti


VIVAnews - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DKI Jakarta menutut Pemprov DKI gencar melakukan sosialisasi keberadaan Balai Latihan Kerja (BLK).

Hal ini harus dilakukan mengingat jumlah pengangguran yang terus mengalami peningkatan sekitar 67 ribu orang.

Jumlahnya saat ini mencapai 571 ribu orang pengangguran dari sbelumnya pada tahun 2008 mencapai 504 ribu pengangguran.

"Sosialisasi keberadaan BLK di DKI Jakarta sangat minim, pemprov seharusnya terus lakukan sosilisasi adanya BLK, agar masyarakat tahu," kata Sekretaris Komisi B DPRD DKI Jakarta, Nurmansjah Lubis, di kantornya Senin 18 Mei 2009.

Dari tahun ke tahun manurut Nurmansjah anggaran yang dialokasikan untuk BLK terus meningkat.

Tahun ini saja anggaran yang dikucurkan mencapai Rp 5 miliar, sementara sebelumnya hanya mencapai Rp 2 miliar.

Adanya BLK menurut Nurmansjah juga bisa membantu masyarakat angkatan kerja mendapatkan pendidikan pelatihan keterampilan untuk berwirausaha.

Hal ini merupakan cara paling efektif untuk mengurangi jumlah pengangguran. Sayangnya masyarakat tidak banyak tahu.

Padahal di Jakarta ada tujuh BLK yang dapat menyalurkan pesertanya ke luar negeri.

"Mereka bahkan sudah banyak yang dikirim ke Eropa dan mendapatkan gaji Rp 15 juta-Rp20 juta," ujar Nurmansjah.

Sementara itu Ketua Komisi B DPRD DKI Jakarta, Aliman Aat mengatakan, yang menjadi kendala saat ini adalah banyak para lulusan sarjana yang merasa gengsi meggeluti usaha wiraswasta. Rata-rata sarjana di Jakarta masih menginginkan pekerjaan kantoran.

Padahal pelatihan-pelatihan dan bimbingan kewirausahaan yag diberikan melalui BLK bisa menjadikan masyarakat angakatan kerja membuaka usaha sendiri.

"Sekarang yang jadi kendala, mereka yang sudah diberikan pelatihan lewat BLK rata-rata tidak punya modal untuk buka usaha," kata Aliman.

Menurut Alima, pemda mau memberikan pinjaman modal usaha untuk memberikan mesin penunjang kerja seperti mesin jahit, alat-alat bengkel. "Setelah mereka sukses mereka bisa kembalikan," ujarnya lagi.

Aliman beranggapan ini  merupakan kerja berat buat pemda, sebentar lagi ada lulusan SMU dan kejuruan yang jumlahnya mecapai ribuan.

Jika mereka tidak mampu kuliah mereka pasti akan cari kerja. Dan jika tidak memeproleh lapangan kerja mereka akan jadi pengangguran.

• Sumber: VIVAnews

0 komentar:

Menurut anda, haruskah pemerintah menaikkan harga BBM?

 
© free template by uniQue menu with : CSSplay photo header : pdphoto