JAKARTA, KOMPAS.com — Trimoelja D Soerjadi selaku
Kuasa Hukum Wakil Ketua KPK nonaktif, Bibit Samad Riyanto dan Chandra
Hamzah, mengaku bahwa pihaknya telah mengantongi bukti untuk memperkuat
dugaan adanya upaya merancang skenario kriminalisasi terhadap dua
kliennya. Dia memastikan, pihaknya akan menyerahkan bukti tersebut
kepada aparat hukum.
"Bukti akan kita sampaikan dalam proses
hukum yang tepat pada saat yang tepat. Kita sampaikan bukti bahwa
memang ada indikasi rekayasa. Kami mencari momen yang paling tepat
untuk keperluan pembelaan," ujarnya seusai rapat koordinasi antara
kuasa hukum pimpinan KPK, di gedung KPK, Jakarta, Jumat (23/10).
Banyak
kabar yang menyebut bahwa bukti ini berupa rekaman hasil penyadapan
yang dilakukan oleh KPK terhadap Anggodo Widjojo, adik Anggoro Widjojo,
bos PT Masaro Radiokom yang kini menjadi buronan KPK setelah ditetapkan
sebagai tersangka kasus korupsi Pengadaan Sistem Komunikasi Radio
Terpadu di Departemen Kehutanan.
Sebagaimana diketahui, Chandra
dan Bibit ditetapkan sebagai tersangka oleh Mabes Polri atas tuduhan
menerima suap dan penyalahgunaan wewenang karena menerbitkan surat
pencekalan terhadap Anggoro Widjojo dan mencabut surat pencekalan bos
PT Era Giat Prima, Djoko Soegiarto Tjandra. Djoko pernah tercatat
sebagai salah satu aktor dalam skandal Bank Bali beberapa tahun yang
lalu.
Namun, saat dikonfirmasi terkait hal ini, Trimoelja enggan
menjelaskannya secara rinci. "Berupa apa bukti itu, pada saatnya nanti
teman-teman wartawan akan tahu pada saat itu selama proses hukum itu
berjalan," cetusnya.
Lebih jauh dia mengatakan, bukti tersebut
akan diserahkan atas nama Chandra dan Bibit. Namun, apakah bukti
tersebut akan diserahkan ke kepolisian atau ke kejaksaan, dia belum
dapat memastikannya.
Sejak petang tadi, tim kuasa hukum Chandra
dan Bibit menggelar rapat koordinasi di Kantor KPK. Selain Trimoelja,
tampak hadir juga kuasa hukum lainnya, seperti Taufik Basari, Achmad
Rifai, dan Bambang Widjojanto. "Jadi ini rapat koordinasi antara
penasihat Pak Bibit dan Chandra untuk membenahi, merapikan tim kerja
kita," tuturnya.
Senin, November 02, 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar