Senin, November 02, 2009

Bibit-Chandra Tunggu Waktu yang Tepat


JAKARTA, KOMPAS.com — Trimoelja D Soerjadi selaku Kuasa Hukum Wakil Ketua KPK nonaktif, Bibit Samad Riyanto dan Chandra Hamzah, mengaku bahwa pihaknya telah mengantongi bukti untuk memperkuat dugaan adanya upaya merancang skenario kriminalisasi terhadap dua kliennya. Dia memastikan, pihaknya akan menyerahkan bukti tersebut kepada aparat hukum.

"Bukti akan kita sampaikan dalam proses hukum yang tepat pada saat yang tepat. Kita sampaikan bukti bahwa memang ada indikasi rekayasa. Kami mencari momen yang paling tepat untuk keperluan pembelaan," ujarnya seusai rapat koordinasi antara kuasa hukum pimpinan KPK, di gedung KPK, Jakarta, Jumat (23/10).

Banyak kabar yang menyebut bahwa bukti ini berupa rekaman hasil penyadapan yang dilakukan oleh KPK terhadap Anggodo Widjojo, adik Anggoro Widjojo, bos PT Masaro Radiokom yang kini menjadi buronan KPK setelah ditetapkan sebagai tersangka kasus korupsi Pengadaan Sistem Komunikasi Radio Terpadu di Departemen Kehutanan.

Sebagaimana diketahui, Chandra dan Bibit ditetapkan sebagai tersangka oleh Mabes Polri atas tuduhan menerima suap dan penyalahgunaan wewenang karena menerbitkan surat pencekalan terhadap Anggoro Widjojo dan mencabut surat pencekalan bos PT Era Giat Prima, Djoko Soegiarto Tjandra. Djoko pernah tercatat sebagai salah satu aktor dalam skandal Bank Bali beberapa tahun yang lalu.

Namun, saat dikonfirmasi terkait hal ini, Trimoelja enggan menjelaskannya secara rinci. "Berupa apa bukti itu, pada saatnya nanti teman-teman wartawan akan tahu pada saat itu selama proses hukum itu berjalan," cetusnya.

Lebih jauh dia mengatakan, bukti tersebut akan diserahkan atas nama Chandra dan Bibit. Namun, apakah bukti tersebut akan diserahkan ke kepolisian atau ke kejaksaan, dia belum dapat memastikannya.

Sejak petang tadi, tim kuasa hukum Chandra dan Bibit menggelar rapat koordinasi di Kantor KPK. Selain Trimoelja, tampak hadir juga kuasa hukum lainnya, seperti Taufik Basari, Achmad Rifai, dan Bambang Widjojanto. "Jadi ini rapat koordinasi antara penasihat Pak Bibit dan Chandra untuk membenahi, merapikan tim kerja kita," tuturnya.

0 komentar:

Menurut anda, haruskah pemerintah menaikkan harga BBM?

 
© free template by uniQue menu with : CSSplay photo header : pdphoto