Ritonga
Nama Ritonga beberapa kali
disebut-sebut. Diduga, yang dimaksud dengan Ritonga adalah Abdul Hakim
Ritonga yang saat ini menjabat Wakil Jaksa Agung. Namanya disebut-sebut
dalam percakapan antara Anggodo dan sejumlah orang.
Berulangkali
Ritonga memberikan klarifikasi terkait rekaman ini. Ia membantah
terlibat atau mengetahui upaya kriminalisasi terhadap KPK dalam kasus
yang menyeret dua pimpinan KPK (nonaktif) Bibit Samad Rianto dan
Chandra M Hamzah. ''Saya tidak merekayasa, tapi melakukan prosedur
penyelesaian perkara sesuai ketentuan perundang-undangan,'' katanya
beberapa minggu lalu.
Jaksa Agung Hendarman Supandji telah
meminta klarifikasi kepada Ritonga. Namun, ia menolak membeberkan
jawaban Ritonga atas tuduhan tersebut. "Bukan membantah, bukan
menyetujui," kata Hendarman.
Dalam rekaman, nama Ritonga disebut berkali-kali. Berikut beberapa petikan percakapan yang menyebut Ritonga.
Pada 28 Juli 2009 Anggodo menghubungi seseorang yang diduga Kosasih, pengacaranya.
"Perlu
enggak Ritonga dikasih?" tanya Anggodo. Saat itu Ritonga masih menjabat
sebagai Jaksa Agung Muda tindak Pidana Umum (Jampidum).
"Nanti saja pak,” jawab Kosasih.
Pada
28 Juli 2009 Anggodo menghubungi Kosasih, pengacaranya. Anggodo berkata
kepada Kosasih, “Sebenarnya Edi Sumarsono itu seharusnya masuk penjara
juga Kos. Tapi sama Pak Wisnu minta sama Ritonga gak
dieksekusi-eksekusi.”
Pada 6 Agustus 2009 seorang perempuan menghubungi Anggodo. Berikut percakapannya.
Perempuan
: Tadi Pak Ritonga telepon, besok dia pijet di Depok, ketawa-ketawa
dia, pokoknya harus ngomong apa adanya semua, ngerti? Kalau enggak gitu
kita yang mati, soalnya sekarang dapat dukungan dari SBY, ngerti ga?
Anggodo : Siapa?
Perempuan : Kita semua. Pak Ritonga, pokoknya didukung, jadi KPK nanti ditutup ngerti ga?
Anggodo : Iya-iya
Perempuan
: Udah pokoknya jangan khawatir ini urusannya bisa tuntas, harus
selesai. Dia ngomong begitu, Pak Ritonga. Bener Pak Ritonga itu loh,
siapa polisi itu, si Susno itu. Kemarin Pak Ritonga dianu itu, Pak
Ritonga ngamuk. Kan dia itu anu Pak, janji to? Gitu loh, kok dia yang
nyeleweng, gak berani dia, katanya Anggodo suruh nelepon kamu, kamu
stress toh Pak? Hari ini masuk TV terang loh Pak, masuk tv terang bos
itu kayak apa itu?
Anggodo : lya...hehe
Perempuan : Tapi
lebih baik kok katanya, bagus. Harus begini, karena Antasari, kan kamu
tak certain ya Pak, ini kenapa dia ngomong gini? Mulai.. (tidak jelas)
semua, Antasari kan butuh...tutup (tidak jelas) ngerti Pak? Pak Ritonga
kan rentut-nya se-Indonesia yang nentuin Pak
Anggodo : Iya
Perempuan : Nah ini loh yang ini, makanya Pak Ritonga dengan urusan sampe tuntas
Anggodo : Ya..ya
Satu hari kemudian, pada 7 Agustus 2009 Anggodo dihubungi seorang perempuan.
Anggodo : Apa sudah telepon Ritonga?
Perempuan
: Belum, baru sms saja. Telepon yang ngangkat ajudannya, bilang lagi
rapat. Saya bilang sama ajudannya besok ada yang mau ketemu, ajudannya
bilang ya saya terima.
Anggodo : Apa itu artinya besok pasti.
Perempuan : Mungkin saja kalau dia ngomongnya seperti itu.
Selanjutnya,
pada 10 Agustus terjadi pula percakapan antara Anggodo dan seorang
perempuan. Pembicaraan berlangsung dalam bahasa Jawa Timur.
Perempuan
: Ritonga takon, Gimana Anggodo sakit? Ritonga iku apik wonge, ngerti
budi. (Ritonga tanya, Gimana Anggodo sakit? Ritonga itu orangnya baik,
tahu balas jasa). Ritonga ngomong, Bilang Pak Anggodo, banyak temen
yang support dia. Jaksa Agung itu banyak. Jangan stress, bisa-bisa
nggak bisa mikir kalo stress.
(Bersambung)
Selasa, November 03, 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar