JAKARTA, KOMPAS.com — Mantan Presiden Abdurrahman
Wahid atau akrab disapa Gus Dur menyampaikan surat kepada Kapolri
Jenderal (Pol) Bambang Hendarso Danuri. Surat pribadi yang diantarkan
oleh juru bicara Gus Dur, Adhie Massardi, berisi penyampaian kesediaan
Gus Dur sebagai jaminan untuk penangguhan penahanan dua pimpinan KPK
(nonaktif), Chandra M Hamzah dan Bibit S Rianto.
"Saya diutus Gus
Dur untuk menyampaikan surat pribadi Gus Dur kepada Kapolri yang isinya
berikan jaminan kepada Chandra dan Bibit," ucap dia saat mendatangi
Mabes Polri Jakarta, Senin (2/11).
Gus Dur, kata Adhie, berharap
permohonannya diterima oleh Kapolri lantaran situasi sosial politik
yang saat ini semakin memanas pascapenahanan Bibit-Chandra. Gus Dur
juga menganggap konflik antara KPK dan Polri menjadi kontraproduktif
bagi pemberantasan korupsi.
Selain menyampaikan surat, Adhie juga
akan menyampaikan pesan pribadi Gus Dur untuk Kapolri mengenai
pemisahan institusi Polri dengan TNI. "Gus Dur menandatangani surat
pemisahan Polri dari TNI agar Polri menjadi Bhayangkara Demokrasi,
mengawal reformasi, memberantas korupsi," kata Adhie menirukan pesan
Gus Dur.
"Tidak buat blunder seperti sekarang ini di
mana masyarakat yang awalnya antusias pada pemberantasan korupsi jadi
mulai antipati. Ada kecurigaan pada Polri dan ini tidak bagus bagi
perkembangan kita berbangsa dan bernegara," tambah dia.
Senin, November 02, 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar